Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri gram negatif penyebab nekrosis pulpa, merupakan kuman patogen opor-tunistik yang menyebabkan kondisi invasif pada manusia yang memiliki daya tahan tubuh rendah dan daya tahan tinggi terha-dap antibiotik. Salah satu ramuan berkhasiat yang mudah ditemukan di Indonesia dan umum digunakan oleh masyarakat adalah 'bawang putih tunggal’ (Allium Sativum L). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas bawang putih tunggal se-bagai agen antibakteri P.aeruginosa. Penelitian ini menggunakan desain laboratorium-eksperimen posttest only control group dan bakteri P.aeruginosa yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu K1 (diberi ekstrak bawang putih pekat 50%), K2 (diberi ekstrak bawang putih pekat 75%), K3 (diberi ekstrak bawang putih pekat 100%), K4 (diberi pelarut kontrol positif, ChKM), K5 (diberi pelarut kontrol negatif, akuades). Data dianalisis dengan Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan Mann Whitney U-test. Diperoleh hasil yang signifikan (p<0,05) antara K4 dan K5, K3 dan K4, K2 dan K4, K1 dan K4, tetapi tidak signifikan (p>0,05) di tempat lain. Disimpulkan bahwa bawang putih tunggal pada konsentrasi 50%, 75%, 100% tidak mampu menahan pertumbuhan bakteri P.aeruginosa.